ANALISA KELAYAKAN BISNIS ATAU INVESTASI
'' ANALISA KELAYAKAN BISNIS ATAU INVESTASI ''
Hay teman teman .............
Gimana sobat kabar
nya kalian semua selama di rumah saja ?
Semoga baik2 saja ya, amin. Apalagi dalam keadaan seperti ini, semoga kita semua dapat kembali
beraktivitas seperti awal lagi ya temen temen, Amin. Perkenalkan nama saya Theresia
Shintia Permata, usiaku sekarang 20 tahun aku semester 4 di universitas esa
unggul dan saya angkatan 2018 fakultas ekonomi dan bisnis jurusan manajemen. Di
blog saya kali ini saya ingin mengajak temen temen semua untuk memahami apa itu
analisis kelayakan bisnis atau investasi.
Pertama saya akan membahas apa itu analisis kelayakan
bisnis atau investasi ?
Agar bisnis atau investasi bisa menghasilkan tingkat pengembalian
yang diharapkan di masa mendatang, investor harus melakukan analisis kelayakan
investasi terlebih dahulu. Analisis kelayakan investasi dapat dipahami sebagai
tindakan yang dilakukan untuk mengetahui prospek dari suatu proyek investasi
yang mendasari pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya investasi
tersebut. Sebelum mengambil keputusan investasi, penting untuk dilakukan
analisis kelayakan agar dapat menghindari penanaman modal pada proyek atau
kegiatan yang tidak menguntungkan. bisnis atau investasi memiliki ruang
lingkup yang luas, di mana investasi dapat dilakukan pada pengadaan aset riil
seperti bangunan atau gedung, kendaraan, peralatan kantor, dan tanah, tetapi
juga surat-surat berharga seperti deposito, obligasi, dan saham. Dari beragam
instrumen tersebut, investasi terbagi dalam tiga durasi waktu, yakni jangka
pendek, menengah, dan panjang.
Tujuan umum dari kelayakan bisnis ini adalah untuk
menghindari resiko kegagalan besar dari kegiatan yang tidak menguntungkan.
Studi kelayakan bisnis dibuat untuk berbagai pihak, baik untuk pihak internal
perusahaan maupun pihak external perusahaan. Oh iya teman teman ada lagi tujuan
dari kelayakan bisnis yaitu :
1 Menghindari Resiko
Kerugian
Tujuan pertama yaitu, untuk meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang akan datang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu untuk melakukan analisis studi kelayakan untuk memperkecil resiko
Tujuan pertama yaitu, untuk meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang akan datang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu untuk melakukan analisis studi kelayakan untuk memperkecil resiko
2 Mempermudah
Perencanaan
Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan datang, maka mempermudah perencanaan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan.
Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan datang, maka mempermudah perencanaan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan.
3 Memudahkan
Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan yang disusun dapat mempermudah penerapan nya, proses bisnis dapat dilakukan secara tersusun sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang di rencanakan.
Perencanaan yang disusun dapat mempermudah penerapan nya, proses bisnis dapat dilakukan secara tersusun sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang di rencanakan.
4 Memudahkan
Pengawasan
Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka pengawasan dalam proses bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan, agar jalannya usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka pengawasan dalam proses bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan, agar jalannya usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
5 Memudahkan
Pengendalian
Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat langsung untuk dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang terjadi.
Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat langsung untuk dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang terjadi.
Nah yang ke dua saya akan membahas mengenai manfaatnya
nih teman teman, Manfaat dari kelayakan bisnis sangat di rasakan oleh berbagai
pihak terutama para pihak yang berkepentingan terhadap proyek atau usaha yang
akan dijalankan. Hasil penelitian yang dianggap layak harus dapat di pertanggung
jawabkan, agar tidak ada pihak yang dirugikan. Selanjutnya saya akan
menjelaskan beberapa kriteria investasi, tetapi sebelumnya saya ingin
memberitahu teman teman apa yang
dimaksud dengan investasi.
Investasi adalah suatu
aktivitas yang berhubungan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang
dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan barang
modal akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
6 Kriteria Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan rasional, karena
keputusan berdasarkan pertimbangan rasional. Dalam praktik, digunakan beberapa
alat bantu atau kriteria-kriteria tertentu untuk memutuskan diterima atau
ditolaknya rencana investasi. Kriteria – kriteria tersebut kriteria investasi (invesment
criteria). Minimal ada empat kriteria investasi yang digunakan dalam
praktik, yaitu:
- Payback Period
- Benefit / Cash Ration
- Net Present Value
- Internal Rat of Return
1. Payback Period
Paybck period (periode pulang pokok) adalah waktu yang
dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek,
proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun demikian, kita harus
berhati hati menafsirkan kriteria payback period ini. sebab ada investasi yang
baru menguntungkan dalam jangka panjang (>5 tahun).
2.Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang
dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang
dikeluarkan dinotasikan sebagai C (cost). Output yang dihasilkan
dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1,
maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Bila
nilai B/C < 1 maka B < C yang artinya output yang dihasilkan lebih kecil
daripada biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya. Keputusan menerima
atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C.
Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output
yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
3.Net Prensent Value (NPV)
Dua kriteria utama pertama dapat dihitung berdasarkan
nominal (non disconuted method). Sayangnya, perhitungan dengan
menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai
waktu uang . Bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai
nominal menghasilkan B/C >1, padahal nilai nilai sekarang di diskonto (discounted
method) seperti dijelaskan sebelumnya. Keuntungan lain dengan menggunakan
metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang
dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net
present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0,
sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang
dari biaya total.
4.Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return (IRR) adalah tingkat
pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Jika pada saat
NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%.
Keputusan menerima atau menolak investasi yang digunakan (r). jika r yang
diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak.
Begitu juga sebaliknya.
Berikut ini contoh kasus dan penghitungan investasi
dengan NPV yah teman teman untuk lebih jelasnya lagi nanti saya cantumin
vidionya ya teman teman.
Sebuah Perusahaan sepatu
adidas
ingin membeli sebuah mesin produksi untuk meningkatkan jumlah produksi. Di perkirakan untuk harga mesin tersebut adalah Rp.
150 juta dengan mengikuti aturan suku bunga pinjamanya kini sebesar
12% per tahun. Untuk Arus Kas yang masuk pada perusahaan itu diestimasikan sekitarRp.
50 juta per tahunselama 5 tahun.
Apakah rencana investasi pada pembelian mesin produksi akan menguntungkan atau tidak?
Penyelesaiannya :
Diketahui :
Diketahui :
Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)
Jawaban :
RumusNPV : (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) +
(C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) +
(Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12)1 + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
NPV = ((50/1+0,12)1 + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Jadi nilai untuk NPV-nya adalah Rp.
30,24juta
Terima kasih telah meluangkan waktu
teman teman untuk membaca dan melihat vidio tentang
analisis kelayakan bisnis atau investasi yang
saya bagikan dengan teman-teman semua. Semoga materi ini bermanfaat bagi teman
teman semua yang membaca dan melihat vidio ini. Semoga materi menambah wawasan
kepada teman teman semua.
Komentar
Posting Komentar